Senin, 27 April 2015

Data penelitian

Data Penelitian


Postingan kali ini saya akan menjelaskan jenis-jenis data penelitian. Data Penelitian adalah suatu data fakta yang belum memiliki arti/bernilai kosong bagi orang lain. Kemudian data diperoses sehingga dapat disampaikan secara jelas, tepat dan terstruktur supaya dapat dipahami oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri.

Berikut adalah jenis-jenis data penelitian :

Berdasarkan Tipe Penelitian

·         Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dapat dimasukan/diinput ke dalam suatu skala pengukuran statistik. Fakta dan fenomena dalam data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan dalam numeric/angka.

·         Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dapat mencakup hampir semua data non-numerik. Data ini dapat menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena yang diamati.

Berdasarkan Format Berkas

·         Data Kuantitatif
Contoh : SPSS, SAS, Microsoft Ecel, XML dan lain-lain.

·         Data Kualitatif
Contoh : Microsoft Word, Rich Text Format, HTML dan lain-lain.

·         Data Geospatial
Contoh : ESRI Shapefile, Geo-referenced TIFF, CAD data, Tabular GIS attribute data, MapInfo Interchange Format, dan lain-lain.

·         Data Digital Image
Contoh : TIFF, JPEG, Adobe Portable Document Format (PDF) dan lain-lain.

·         Data Digital Audio
Contoh : Free Lossless Audio Codec, Waveform Audio Format, MPEG-1 Audio Layer, Audio Interchange File Format dan lain-lain.

·         Data Digital Video
Contoh : MPEG-4 High Profile, Motion JPEG 2000, GIF dan lain-lain.
Berdasarkan Sumber

·         Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti itu sendiri atau dirinya sendiri. Ini adalah data yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu atau pada periode waktu tertentu.

·         Data Sekunder
Data seunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain, bukan peneliti itu sendiri. Data ini biasanya berasal dari penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau organisasi seperti BPS dan lain-lain.

Berdasarkan Cara Memperoleh

Untuk mendapatkan sumber data dan informasi data beberapa cara untuk memperolehnya, seperti penjelasanan singkat berikut ini :

·         Data Observasional
Data observasi adalah data yang ditangkap. Data ini sekali jadi atau tidak bisa diulang, diciptakan atau diganti.

·         Data Wawancara
Data wawancara adalah data yang diperoleh melalui tanya-jawab antara peneliti dan narasumber.

·         Data Eksperimental
Data eksperimental adalah data yang dikumpulkan dalam kondisi terkendali atau berbasis laboratorium dan harus bisa direproduksi.

·         Data Simulasi
Data simulasi adalah data hasil dari penggunaan model dan metadata di mana input lebih penting daripada output. Contoh: model iklim, model ekonomi, model kosmologi dan lain-lain.

·         Data Referensi atau Kanonik
Data Referensi atau kanonik adalah data statis atau koleksi organik. Contoh: menggunakan data urutan gen yang sudah tersedia, struktur kimia, data sensus dan lain-lain.

·         Data Derivasi atau Kompilasi
Data derivasi atau kompilasi adalah data reproduksi. Contoh: kompilasi database yang sudah ada untuk membangun struktur 3D.



Sumber
1. https://aghoestmoemet.wordpress.com/2013/11/25/data-kualitatif-data-kuantitatif-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/

2.       http://agussulaiman91.blogspot.com/

Senin, 20 April 2015

Hipotesis Penelitian

Hipotesis Penelitian

    Hipotesis adalah dpernyataan sementara yang diungkapkan secara deklaratif/ yang menjadi jawaban dari sebuah permasalahan.  Pernyataan tersebut diformulasikan dalam bentuk variabel agar bisa di uji secara empiris. Hipotesis merupakan identik dari perkiraan atau prediksi.

       Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.

Contoh :

      Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamannya bahwa (karena langit mendung, maka...) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila ternyata beberapa saat kemudia hujan benar turun, maka dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini disebut hipotesis. Namun apabila ternyata tidak turun hujan, maka hipotesisnya dinyatakan keliru
.
- Kegunaan Hipotesis


  Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif. Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya:

  • Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik.
  • Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau di falsifikasi.
  • Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
- Hipotesis dalam penelitian

  
        Walaupun hipotesis penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian, tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis.  Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitianDalam penelitian penjelasan yang bertujuan menjelaskan hubungan antar-variabeladalah keharusan untuk menggunakan hipotesis.
Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:
  • Untuk menguji teori,
  • Mendorong munculnya teori,
  • Menerangkan fenomena sosial,
  • Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
  • Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
- Karakteristik

             Satu hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut dirumuskan dengan benar.  Kegagalan merumuskan hipotesis akan mengaburkan hasil penelitian.  Meskipun hipotesis telah memenuhi syarat secara proporsional, jika hipotesis tersebut masih abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian, melainkan juga sukar diuji secara nyata. Untuk dapat memformulasikan hipotesis yang baik dan benar, sedikitnya harus memiliki beberapa ciri-ciri pokok, yakni:

  • Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah dan dinyatakan dalam proposisi-proposisi.
  • Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang benar dan secara operasional.
  • Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan memberikan gambaran mengenai fenomena yang diteliti.
  • Hipotesis harus bebas nilai. Artinya nilai-nilai yang dimiliki peneliti dan preferensi  subyektivitas  tidak memiliki tempat di dalam pendekatan ilmiah seperti halnya dalam hipotesis.
  • Hipotesis harus dapat diuji. Untuk itu, instrumen harus ada (atau dapat dikembangkan) yang akan menggambarkan ukuran yang valid dari variabel yang diliputi.
  • Hipotesis harus spesifik. Hipotesis harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan sebenarnya. Peneliti harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan yang sebenarnya.
  • Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubungan antar-variabel. Satu hipotesis yang memuaskan adalah salah satu hubungan yang diharapkan di antara variabel dibuat secara eksplisit.


- Tahap-tahapan dalam pembuatan hipotesis
          
               Tahap-tahap pembentukan hipotesa pada umumnya sebagai berikut:
  • Penentuan masalah.
  • Hipotesis pendahuluan atau hipotesis preliminer (preliminary hypothesis).
  • Pengumpulan fakta.
  • Formulasi hipotesa.
  • Pengujian hipotesa
  • Aplikasi/penerapan.


Sumber  :
http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
http://ghitanatalia.blogspot.com/2012/11/hipotesis.html

Senin, 13 April 2015

Metode penelitian

Metode penelitian adalah rangkaian dari kegiatan pelaksanaan penelitian dilihat dari sudut pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi. Penelitian memiliki suatu rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini yang menjelaskan dasar-dasar dari langkah-langkah yang harus dijalani, waktu yang diperlukan dalam penelitian, kondisi data yang dikumpulkan, sumber data serta dengan metode apa data tersebut dibuat dan diolah.
Tujuan dari rancangan adalah suapaya kita paham untuk menggunakan metode penelitian apa yang cocok, yang baik dan tepat, agar rancangan kehiatan yang bisa memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan dalam penelitian.
Macam-macam metode penelitian, yaitu :
1.       Penelitian kuantitatif

Penelitian ini didasari suatu filsafat yang mengacu kepada fenomena objectif serta kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif terdaoat beberapa metode, yaitu :

Ø  Penelitian historis, penelitian yang bertujuan membuat rekunstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverfikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat dan akurat.

Ø  Penelitian diskriptif,  penelitian yang bertujuan membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu.

Ø  Penelitian pengembangan, penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki suatu pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan suatu objek atau gejala. Dimana peneliti ingin melihat hasil yang lebih efektif dan efisien dari hasil yang akan dicapainya.

Ø  Penelitian kasus (lapangan), penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan intraksi lingkungan suatu unit sosial, baik individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.

Ø  Penelitian korelasional, penelitian yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel atau gejala tertentu terhadap variabel atau gejala lainnya.

Ø  Penelitian tindakan, penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru atau suatu produk pengetahuan baru  untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di lapangan secara nyata.

Ø  Penelitian eksperimental, penelitian yang bertujuan untuk  menyelidiki sebab akibat tertentu dengan memberikan perlakuan tertentu atau kondisi yang berbeda.


2.       Penelitian Kuantitatif Eksperimental
Penelitian Eksperimental merupakan penelitian labolatorium, walaupun biasanya juga dilakukan diluar labolatorium, tetapi dalam pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip penelitian labolatorium, terutama saat pengontrolan/pengecekan terhadap hal-hal yang mempengaruhi saat jalanya eksperimen.
 Metode menguji, yaitu menguji dampak antara satu atau lebih variabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokan sebagai variabel bebas (independent variables) dan variabel yang dipengaruhi dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables). Ada beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu :
Eksperimen murni
Eksperimen murni merupakan metode eksperimen yang paling terstruktur karena mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen. Dalam eksperimen murni, kecuali variabel independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen, semua variabel dikontrol atau disamakan karakteristiknya.
Eksperimen semu
Metode eksperimen semu (qusi experimental) pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan.
Eksperimen Lemah
Eksperimen lemah (weak experimental) merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali. Sesuai dengan namanya, eksperimen ini sangat lemah kadar validitasnya, oleh karena itu tidak digunakan untuk penelitian tesis dan disertasi juga skipsi sebenarnya.
Eksperimen subjek Tunggal
Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.Dalam pelaksanaan eksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen murni, kuasi atau lemah berlaku.

3.       Penelitian metode Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.
Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.

2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.

4. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.


Daftar pustaka

Senin, 06 April 2015

Karangan/Tulisan

Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca supaya mudah mengerti dan dipahami. Karena karya ilmiah dibuat berdasarkan serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.

Karya Ilmiah
Berdasarkan yang saya pelajari dari pengertian karya ilmiah merupakan suatu karya tulis atau karangan yang ditulis dengan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.
Ciri-ciri karya ilmiah :
  • Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (factual objektif). Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
  • Bersifat metodis dan sistematis
  • Menggunakan ragam bahasa ilmiahyang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsitan dan makna ganda.

Karya ilmiah dibagi 2 yaiitu :

1.    Karya Ilmiah Pendidikandigunakan untuk tugas meresume pelajaran, serta persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan, karya ilmiah terdiri dari :

  • Paper ( Karya Tulis)
  • Pra Skripsi
  • Skripsi
  • Thesis
  • Desrtasi
Karya Ilmiah Penelitian, terdiri dari :
a)      Makalah Seminar
b)      Laporan Hasil Penelitian
c)      Jurnal Penelitian

Karya Semi-Ilmiah
Karangan Semi-Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah menggabungkan antara fakta serta fiksi dalam penulisannya, dimana didalamnya terdapat fakta yang sesungguhnya untuk kemudian dilengkapi dengan opini, ide-ide, atau pendapat tertentu yang ditambahkan oleh sang penulis. Penulisan karangan semi-ilmiah menggunakan cara semiformal, namun tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Beberapa contoh karangan semi-ilmiah diantaranya terdapat dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat.

Ciri – ciri Karangan Semi-Ilmiah :
  • Emotif, berarti hal yang lebih ditonjolkan atau diutamakan dalam penulisannya adalah kemewahan dan cinta, tidak sistematis, lebih mencari  keuntungan dan sedikit informasi,
  •  Persuasif, penilaian fakta tanpa bukti atau dapat dikatakan sang penulis hanya menambahkan beberapa ide atau pendapat yang menurutnya mampu memberikan nilai tambah terhadap karya yang ia buat,        
  • Berisi bujukan yang ditujukan untuk meyakinkan pembaca, atau mempengaruhi sikap orang yang membaca karya sang penulis,
  • Mempengaruhi cara berfikir pembaca dan cukup informatif,
  • Deskriptif, merupakan pendapat pribadi dari sang penulis, namun ditambahkan sebagian dari sisi imajinatif dan subjektif penulis,
  • Kritik tanpa dukungan bukti,
  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi, atau pengalaman yang ingin dituangkan dalam tulisan,
  • Fakta yang disimpulkan subyektif, serta mengutamakan pendapat pribadi,
  • Gaya bahasa formal dan popular, agar dapat diterima dengan baik oleh para pembaca,
  • Mementingkan diri penulis.
Karya Non Ilmiah
Karya non-ilmiah merupakan karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah memiliki banyak variasi dalam bahan topik yang akan ditulis dan juga cara penyajiannya, namun isinya tidak didukung oleh fakta umum.

Sifat karya non ilmiah :
  • Emotif, lebih merupakan refleksi dari sebuah perasaan yang ingin dituangkan oleh penulis dalam tulisannya, terkadang melampui kebenaran,
  • Persuasif, yaitu bersifat mempengaruhi pikiran pembaca sesuai dengan kemampuan sang penulis dalam menuangkan pemikiran dalam tulisannya,
  • Deskriptif subjektif, dalam arti tidak didukung oleh data dan fakta, atau lebih mengutamakan pendapat penulis, dan over claiming.

 Macam-macam Karya Non Ilmiah :
  • Cerpen. Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
  • Dongeng. Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, diakhir cerita biasanya mengandung pesan moral.
  • Roman. Adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya melukisnya perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
  • Novel. Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita.
  • Drama. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor.