Metode
penelitian adalah rangkaian dari kegiatan pelaksanaan
penelitian dilihat dari sudut pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis
serta pertanyaan dan isu yang dihadapi. Penelitian memiliki suatu
rancangan penelitian
tertentu. Rancangan ini yang menjelaskan dasar-dasar dari langkah-langkah yang
harus dijalani, waktu yang diperlukan dalam penelitian, kondisi data yang
dikumpulkan, sumber data serta dengan metode apa data tersebut dibuat dan
diolah.
Tujuan dari
rancangan adalah suapaya kita paham untuk menggunakan metode penelitian apa
yang cocok, yang baik dan tepat, agar rancangan kehiatan yang bisa memberikan
jawaban yang benar terhadap pertanyaan dalam penelitian.
Macam-macam
metode penelitian, yaitu :
1.
Penelitian kuantitatif
Penelitian ini didasari suatu
filsafat yang mengacu kepada fenomena objectif serta kuantitatif. Dalam
penelitian kuantitatif terdaoat beberapa metode, yaitu :
Ø Penelitian
historis, penelitian yang
bertujuan membuat rekunstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif
dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverfikasi, serta mensintesiskan
bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat dan
akurat.
Ø Penelitian
diskriptif, penelitian
yang bertujuan membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu.
Ø Penelitian
pengembangan, penelitian yang
bertujuan untuk menyelidiki suatu pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan
suatu objek atau gejala. Dimana peneliti ingin melihat hasil yang lebih efektif
dan efisien dari hasil yang akan dicapainya.
Ø Penelitian
kasus (lapangan), penelitian yang
bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan
sekarang dan intraksi lingkungan suatu unit sosial, baik individu, kelompok,
lembaga, atau masyarakat.
Ø Penelitian
korelasional, penelitian yang
bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel atau gejala
tertentu terhadap variabel atau gejala lainnya.
Ø Penelitian
tindakan, penelitian yang
bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan
baru atau suatu produk pengetahuan baru untuk memecahkan masalah
dengan penerapan langsung di lapangan secara nyata.
Ø Penelitian
eksperimental, penelitian yang
bertujuan untuk menyelidiki sebab akibat tertentu dengan memberikan
perlakuan tertentu atau kondisi yang berbeda.
2.
Penelitian Kuantitatif Eksperimental
Penelitian
Eksperimental merupakan penelitian labolatorium, walaupun biasanya juga
dilakukan diluar labolatorium, tetapi dalam pelaksanaannya menerapkan
prinsip-prinsip penelitian labolatorium, terutama saat pengontrolan/pengecekan
terhadap hal-hal yang mempengaruhi saat jalanya eksperimen.
Metode menguji, yaitu menguji dampak antara satu
atau lebih variabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh
dikelompokan sebagai variabel bebas (independent variables) dan variabel yang
dipengaruhi dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables). Ada
beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu :
Eksperimen murni
Eksperimen murni merupakan metode
eksperimen yang paling terstruktur karena mengikuti prosedur dan memenuhi
syarat-syarat eksperimen. Dalam eksperimen murni, kecuali variabel independen
yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen, semua variabel
dikontrol atau disamakan karakteristiknya.
Eksperimen semu
Metode eksperimen semu (qusi
experimental) pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam
pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel
saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan.
Eksperimen Lemah
Eksperimen lemah (weak
experimental) merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan
perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama
sekali. Sesuai dengan namanya, eksperimen ini sangat lemah kadar validitasnya,
oleh karena itu tidak digunakan untuk penelitian tesis dan disertasi juga
skipsi sebenarnya.
Eksperimen subjek Tunggal
Eksperimen subjek tunggal (single
subject experimental), merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek
tunggal.Dalam pelaksanaan eksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen
murni, kuasi atau lemah berlaku.
3.
Penelitian metode Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset
yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses
dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau
survei kuantitatif dan menggunakan metode
sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam
menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis
penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan
dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.
Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif, yaitu:
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth
interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau
orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)
wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial
yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai
responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan,
kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti
melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan
dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga
responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan
yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan
menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban
untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.
2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi
adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau
peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah
untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab
pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu
melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap
pengukuran tersebut.
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan
guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu
mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara
berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian,
cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak
terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan
dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku
atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data
di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.
4. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya
dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema
menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan
dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu
permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang
salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.
Daftar pustaka