Jumat, 21 November 2014

Kalimat Efektif

KALIMAT EFEKTIF


Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat Efektif merupakan kalimat yang mengungkapkan suatu pikiran atau gagasan untuk disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.

Ciri-ciri kalimat efektif:

- Kesepadanan
Dalam Kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu SPOK (Subjek, Predikat, Objek dan Keterangan). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa

     - Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).

     - Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

      - Kelogisan
  Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan  ejaan yang berlaku.

 - Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannyA tidak terpecah-pecah.

- Keparalelan atau Kesejajaran
Kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.






EYD (Ejaan yang Disempurnakan)

Merawat Tanaman Hias

Tanaman hias merupakan tanaman yang berfungsi untuk menambah keindahan. Tanaman hias dapat diletakkan di dalam atau di luar ruangan, baik di rumah, di kantor, atau di mena saja. Berbagai jenis tanaman hias dijual dengan harga bervariasi. Agar tanaman hias dapat tampil dengan indah, harus dirawat dengan baik. Kualitas dari tanaman hias yang bersifat unik, langka, dan terawat akan memberikan nilai jual yang sangat tinggi.

Dalam merawat tanaman hias, seseorang harus mengetahui karakteristik dan kebutuhan tanaman. Sebagai contoh, misalnya merawat tanaman bonsai , seseorang harus mengetahui sifat-sifat dan kebutuhan tersebut sehingga dapat tumbuh dengan sehat. Demikian juga untuk merawat tanaman hias yang lain juga harus mengetahui sifat-sifat dan kebutuhannya.

Pada dasarnya setiap jenis tanaman hias memiliki sifat-sifat dan kebutuhan yang berlainan. Misalnya, tanaman teratai atau tanaman bunga Kamboja. Kedua jenis tanaman tersebut memiliki sifat dan kebutuhan yang berbeda. Tanaman teratai seharusnya ditanam di kolam atau tempat berair, sedangkan tanaman Kamboja tidak membutuhkan banyak air sehingga seharusnya tidak ditanam di dalam kolam seperti halnya tanaman teratai.

Diksi

Diksi



Pemanasan Global (Global Warming)

Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan lebih memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan oleh uap air yang merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara merata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering daripada sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan daripada sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.


Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya dan mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

Kamis, 20 November 2014

Alenia

Alinea tidak lain adalah dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea bertujuan untuk memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain serta memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal. Alenia atau Paragraf merupakan suatu bentuk  dari bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Untuk menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf,  kita perlu memperhatikan kesatuan dan kepaduan. Karena alenia  yang efektif harus memenuhi dua syarat yaitu Kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf. Kesatuan kalimat  berarti pada seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan. Sedangkan Kepaduan berarti pada seluruh kalimat didalam paragraf itu kompak dan saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

            Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

Syarat-Syarat pembentukan Alenia :

Kesatuan 
Semua kalimat yang mendukung alenia secara bersama-sama mendukung sebuah  ide.

Koherensi
Saling berhubungan sebuah kalimat dengan kalimat lainnya yang membentuk sebuah alenia.

Pengembangan
Sebuah alenia memiliki sebuah pengembangan gagasan atau ide pokok dengan menggunakan kalimat pendukung.

Efektif
Dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.


Pola Pengembangan Alenia:

Alenia Deduktif 
Kalimat utamanya terdapat pada bagian awal kalimat.

Alenia Induktif         
Kalimat utamanya terdapat pada bagian akhir kalimat.

Alenia Campuran     
Kalimat utamanya terletak di awal dan ditegaskan kembali pada bagian akhir.

Alenia Diskriptif       
Kalimat utamanya yang tersirat pada seluruh kalimat di paragraph.


Berikut ini adalah jenis-jenis paragraph :

Paragraf Deduksi
Deduksi berarti berfikir dari umum ke khusus. Paragraf ini penempatan kalimat topiknya selalu diawal.

Paragraf Induksi
Paragraf yang pengembangannya dimulai dari pemaparan bagian-bagian kecil atau hal-hal yang konkret hingga sampai kepada suatu simpulan yang bersifat umum disebut paragraf induksi. Induksi berarti cara berfiikir dari khusus ke yang umum. Pada paragraf seperti ini penempatan kalimat topiknya berada diakhir paragraf.

Paragraf Campuran
Dalam paragraf campuran penempatan kalimat topiknya di tengah paragraf. Paragraf ini di mulai oleh kalimat pengembang setelah kalimat atau kata transisi kalau ada. Setelah itu, kalimat topik di kembangkan lagi dan diakhiri oleh kalimat penegas kalau diperlukan.

Paragraf Perbandingan
Pengembangan Paragraf perbandingan dilakukan dengan cara membanding-bandingkan kalimat topik. Misalnya, kalimat topik mengenai hal yang bersifat abstrak dibandingkan dengan hal yang bersifat konkret dengan cara merinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang konkret atau bagian bagian kecil.

Paragraf Pertanyaan
Kalimat topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan kalimat-kalimat pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.

Paragraf Sebab-Akibat
Kalimat topik paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau akibat peristiwa-peristiwa atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat pengembang. Jika kalimat topiknya berupa sebab maka kalimat pengembangnya harus merupakan akibat dari sebab itu. Sebaliknya jika kalimat topiknya berupa akibat, kalimat pengembangnya harus merupakan sebab-sebab dari akibat itu.


Paragraf Perulangan
Pengembangan paragraf perulangan dilakukan dengan cara mengulang kata atau kelompok kata. Pengembangan paragraf perulangan juga bisa dilakukan dengan cara mengulang bagian-bagian kalimat yang penting.

Paragraf Definisi
Dalam paragraf definisi kalimat topiknya merupakan sesuatu pengertian atau istilah yang memerlukan penjelasan secara panjang lebar agar maknanya mudah dipahami oleh pembaca. Alat untuk memperjelas pengertian itu ialah kalimat pengembang.

Paragraf Deskriptif
Kalimat topik dalam paragraf deskriptif tidak tersurat seperti pada paragraf-paragraf yang lain. Kalimat topik paragraf ini tersirat pada semua kalimat pengembang. Kita akan mengetahui kallimat topik setelah selesai membaca paragraf karena kalimat topik paragraf deskriptif merupakan simpulan semua paparan dalam paragraf.

Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraph deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.

Didalam mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.Metode-metode tersebut ialah :

Metode Definisi

Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu

Metode Proses

Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.

Metode Contoh

Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

Metode Sebab-Akibat

Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.

Metode Umum-Khusus

Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang paling disarankan. Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus relative lebih gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam media massa.

Metode Klasifikasi

Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Klasifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut di atas, tetapi juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lainnya.

Paragraf menurut teknik pemaparannya dapat dibagi dalam empat macam, yaitu deskriptif, ekspositoris, agumentatif, dan naratif.

Deskriptif
Paragraf deskriptif disebut juga paragraf melukiskan (lukisan). Paragraf ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi, paragraf ini bersifat tata ruang atau tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri kekanan. Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindra.

Ekspositoris
Paragraf Ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini menampilkan suatu objek. Tertuju pada satu unsur saja. Penyampainnya dapat menggunakan perkembangan analisis atau keruangan.

Argumentatif
Paragraf argumentatif sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam ekspositoris. Paragraf argumentatif disebut juga persuasi. Paragraf ini lebih brsifat membujuk atau menyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau objek. Biasanya, paragraf ini menggunakan perkembangan analisis.

Naratif
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah karangan narasi atau paragraf narasi haya kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.

Rabu, 15 Oktober 2014

Ragam Bahasa

Indonesia ialah Negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dengan beraneka ragam bahasa, suku dan kebudayaan. Ragam bahasa merupakan suatu penggunaan bahasa yang bervariasi, bermacam-macam dan berbeda-beda yang digunakan oleh si penutur kata tersebut. Hal seperti ini merupakan semacam interaksi berkomunikasi yang tidak semua orang mengerti maksud dari pembicaraan tersebut dan dengan bahasa Indonesia semua bias mengerti maksud dari pembicaraan itu.

Ragam bahasa juga disebabkan oleh banyaknya wilayah dengan bahasa khas dari kebudayaan setiap daerahnya sejak zaman dulu. Dengan bahasa Indonesia, keanekaragaman bahasa suatu daerah itu menjadi bahasa yang bias kita pahami dan mengerti.

Ragam bahasa pada pokoknya terdiri dari 2 bagian, yaitu ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis.  Disampaikan melalui alat ucap (mulut) kepada lawan bicara adalah maksud dari ragam bahasa lisan. Sedangkan, ragam bahasa tulis  ialah suatu penyampaian yang kita lakukan dengan alat tulis yang nantinya kita tulis kedalam kertas dan dengan tata cara penulisan yang sesuai dengan apa yang mau kita ungkapkan.

Terdapat beberapa perbedaan antara ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis.

Pada bagian ragam lisan sebagai berikut :
  • Ragam lisan        : Unsur – unsur fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, dan objek tidak selalu dinyatakan. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa bahasa yang digunakan itu dapat dibantu dengan gerakan, mimik muka, pandangan, anggukan dan nada bicara/intonasi.
  • Ragam lisan        : Sangat terikat dengan kondisi, situasi, suasana, ruangan dan waktu. Pada saat berbicara secara lisan didalam sebuah ruang kelas, itu hanya berlaku disaat waktu itu saja. Saat perbincangan dalam ruang kelas di mulai, belum tentu dapat dimengerti oleh orang yang berada di sekitarnya.
  • Ragam lisan        : Bisa dipengaruhi oleh tinggi rendanya dan panjang pendeknya suara pada saat berbicara maupun memberi penjelasan.

Pada bagian ragam tulis sebagai berikit :
  • Ragam tulis        : sangat tidak terikat pada kondisi, situasi, suasana, ruangan dan waktu. Suatu tulisan dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 1990 masih bisa dibaca dan di pahami oleh orang yang hidup pada tahun 2014.
  • Ragam tulis        : Fungsi gramatikal harus nyata, karena ragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada di depan kita untuk berbicara. Kelengkapan ragam tulis menghendaki agar orang yang di ajak untuk berbicara mengerti isi tulisan itu.
  • Ragam tulis        : Dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf bercetak miring sebagai penjelas suatu penyampaian agar dapat dimengerti oleh pembaca tulisan tersebut.

Berikut ini merupakan perbandingan dalam ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis yang berdasar dari penggunaan bentuk kata, kosakata, dan struktur kalimat.

1.       Penggunaan bentuk kata.

1.1. Ragam lisan
  • Fotocopy sertifikat juara lomba harus “dilegalisir dulu“ oleh masing – masing sekolah.
  • Retno “ngeliat “ kecelakaan itu secara langsung.
  • Ragil hari ini “tugas mengajar” di LAB SI.
1.2. Ragam tulis
  • Fotocopy sertifikar juara lomba harus “dilegalisasi dahulu” oleh masing – masing sekolah.
  • Retno “melihat” kecelakaan itu secara langsung.
  • Ragil hari ini “bertugas mengajar” di LAB SI.
2.       Penggunaan kosakata

2.1.  Ragam lisan
  • Jadwal rapat ini “gak” bisa “dirubah” lagi.
  • Boyke “nemui” jalan buntu pada saat pulang.
  • Perjalanan menuju bandara agak macet “disebabkan karena” para pendemo yang turun kejalanan.
2.2.  Ragam tulis
  • Jadwal rapat ini “tidak” bisa “diubah” lagi.
  • Boyke “menemukan” jalan buntu pada saat pulang.
  • Perjalanan menuju bandara agak macet “disebabkan oleh” para pendemo yang turun kejalanan.
3.       Penggunaan struktur kalimat

3.1.  Ragam lisan
  • “Meskipun” dia pegawai restoran, “tetapi” mereka tidak dilarang untuk memakan makanan yang ada di restoran.
  • Saat ujian nasional dia sangat “tergantung” oleh jawaban temannya.
  • “Karena” mendapat banyak saran yang berbeda-beda “akhirya” ia semakin binggung untuk mengerjakan tugasnya.
3.2.  Ragam tulis
  • “Meskipun” dia pegawai restoran, mereka tidak dilarang untuk memakan makanan yang ada  di restoran.
  • Saat ujian nasional  dia “bergantung” oleh jawaban temannya.
  • “Karena” mendapat banyak saran yang berbeda-beda, ia semakin binggung untuk  mengerjakaan tugasnya.
Selain ragam bahasa Lisan dan Tulis. Ada juga ragam bahasa ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah. Penjelasananya ialah sebagai berikut :
  •       Ragam Bahasa Ilmiah

Bahasa Ilmiah merupakan suatu artikel yang didalamnya terdapat nilai atau syarat dalam keilmuan. Maksudnya, dalam bahasa ilmiah itu seseorang harus menggunakan metode ilmiah saat sedang membahas permasalahan serta menggunakan prinsip keilmuan secara logis dan sistematis. Jika di tinjau dari Kamus, Ilmiah memiliki arti karya tulis yang lengkap dan disajikan kedalam suatu laporan.
  •       Ragam bahasa semi ilmiah

Bahasa semi ilmiah adalah sebuah karangan mengenai ilmu pengetahuan yang memberikan fakta dan menurut metodologi penulisannya dilakukan dengan baik dan benar, menggunakan bahasa formal dan didukung oleh fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. Bentuk karangan semi ilmiah seperti, artikel, opini, tips, dan reportase.
  •       Ragam bahasa non ilmiah.

Bahasa non ilmiah adalah sebuah karangan dari ilmu pengetahuan yang memberikan / menyajikan fakta dan ditulis secara metodologi penulisan yang baik dan benar. Salah satu ciri yang ada dalam non ilmiah ceritanya berupa sebuah rekaan. Maksudnya, dalam penulisannya tidak boleh sembarangan pada unsur-unsur yang terdapat didalamnya. Contoh karangan non ilmiah yaitu dongeng, cerpen, novel, puisi, hikayat dan lain-lain.

Sebagai salah satu contohnya ialah seperti berikut :
ini adalah contoh dari non ilmiah dengan bentuk cerpen. 

PENTINGNYA BERSIKAP UNTUK MEMIMPIN

Pentingnya bersikap untuk menjadi pemimpin merupakan tuntutan, dimana untuk mengambil berbagai sikap yang menjadi panutan untuk setiap orang mengambil sikap untuk di katakan dapat menghargai, mengambil sikap agar tidak merugikan sebelah pihak, dan mengambil sikap agar tidak disalahkan orang orang lain. Dalam pengambilan sikap tak jauh sesorang yang berjiwa pemimpin harus siap untuk di salahkan, harus siap untuk di komentari baik atau buruknya, harus siap pula untuk di tentang oleh banyak orang yang tak sependat dengan fikiran.

Untuk seribu banyak komentar orang tentang tindakan kita, orang yang berjiwa pemimpin harus mempunyai jiwa yang tidak mudah putus asa, emosional yang stabil, karena siap untuk di komentari orang buruk sekalipun dengan menyetarakan emosional yang baik agar tidak menjadi sikap emosi yang terlalu mengutamakan egoisme.

Berbicara tentang Pemimpin, setiap orang mempunyai jiwa kepemimpinan hanya saja untuk membentuknya perlu proses tidak segampang untuk membalikkan telapak tangan, orang yang telah memiliki jiwa pemimpin saja terkadang ada waktunya mengeluh, lelah, bahkan emosi yang melunjak tidak terkontrol dengan baik.

Suatu prinsip yang terpenting adalah ketika organ tubuh kita yang di berikan oleh tuhan digunakan dengan sebaik baiknya. Ada  mata pergunakan untuk melihat, ada telinga pergunakan untuk mendengar.  tanamkan dalam hati bahwa sebagai pemimpin yang baik harus mempunyai prinsip untuk melakukan segala sesuatu baik tindakan ataupun hal yang dapat merangsang orang untuk berkomentar, dan perlu keyakinan bahwa kita akan melakukan sesuatu yang baik dan terbaik meskipun segala sesuatu pasti terdapat omongan dan komentar dari setiap orang mau itu buruk ataupun baik.

Menjadi pemimpin bukan lah hal yang mudah sebab sikap sikap kepemimpinan bukan dari bakat sejak lahir atau pun dengan mempelajari dalam beberapa jam menit hal itu dapat terwujud, melainkan Sikap kepemimpinan merupakan sebuah proses yang terus menerus dalam tahap menjadi. Jadi sikap kepemimpinan dalam diri seseorang bukan sesuatu yang sifatnya pasti, tetap atau juga stagnan. Sikap itu terus membangun diri melalui serangkaian tempaan, sejalan dengan semakin matangnya pola pikir serta kedewasaan sikap.Sikap itu bukan sesuatu yang bisa mencapai tahap finish. Serangkaian proses yang tak pernah usai tersebut menjurus pada satu tujuan, menjadi pemimpin yang sesungguhnya.

Selain sikap sekaligus tantangan bagi pemimpin ideal, pemimpin juga diharapkan mampu menjalani komunikasi dengan baik. Komunikasi adalah sebuah penengah (medium) antara pemimpin dan anggota. Komunikasi adalah kekuatan sekaligus kekuasaan. Ada pepatah "tak ada yang satu hal pun yang tak dapat diciptakan atau dihancurkan atau dapat diperbaiki dengan kata-kata", di mana kata adalah moda utama komunikasi. Selain itu seorang pemimpin harus mempunyai tujuan visi dan misi apa yang dilakukan,seorang pemimpin harus bersikap ramah pada siapapun, memiliki sifat yang fleksibel terhadap semua orang,dan dalam suatu organisasi seorang pemimpin tidak terlepas dari bebgai anggota anggota nya untuk mencapai sesuatu perlu kerjasama tim yang tidak terlepas karena manusia tidak akan bisa hidup untuk sendiri sudah hukum alam.


Untuk orang yang banyak memilki komentar yakinlah jadikan tersebut sebagai tujuan kita untuk maju dan terus berusaha memberikan yang terbaik. Dan yakinlah belum tentu orang tersebut dapat melakukan apa yang kita lakukan selagi apa yang kita lakukan itu baik. Toh pasti di setiap proses untuk menjalani hidup ada orang-orang yang sirik dalam kehidupan kita. 


Kamis, 02 Oktober 2014

Bahasa

I.     Pengertian Bahasa

Bahasa merupakan suatu penyampaian yang ada dalam pikiran dan dapat disampaikan kepada seseorang untuk melakukan komunikasi. Dengan kata lain, bahasa juga dapat dikatakan sebagai alat untuk berinteraksi antara satu individu terhadap lawan bicaranya.

Dalam pengertian yang lain, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan diri, mengungkapkan perasaan ataupun pikiran yang ada dalam diri seseorang baik dalam berinteraksi maupun dituangkan dalam suatu karya bahasa.

Bahasa yang kita gunakan terdiri atas beberapa kata yang tersusun sehingga menjadi suatu kalimat. Kalimat-kalimat yang tersirat dalam bahasa yang kita gunakan tentunya memiliki makna. Makna yang dimaksudkan adalah suatu gagasan, pikiran, atau perasaan yang ingin disampaikan seseorang terhadap lawan bicaranya.

Melalui beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Seperti yang kita ketahui, manusia merupakan makhluk sosial yang artinya manusia tidak dapat hidup sendiri. Dengan menggunakan bahasa maka manusia dapat melakukan interaksi satu sama lain dan juga beradaptasi terhadap lingkungan sosial.

II.   Penggunaan Bahasa

Jika dilihat pada pengertiannya maka dapat diketahui bahwa bahasa merupakan alat untuk berinteraksi antara manusia yang satu dengan lainnya. Namun apakah bahasa yang kita gunakan dapat langsung dicerna dan dimengerti oleh lawan bicara kita atau pembaca dari suatu karya bahasa yang kita hasilkan? Hal ini tentu menjadi suatu pertanyaan mendasar bagi para pengguna bahasa.

Bahasa akan mudah dimengerti apabila setiap kalimat yang kita gunakan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah kalimat yang kita hasilkan adalah kalimat yang telah memenuhi syarat sebagai kalimat yang benar secara gramatikal.

Kalimat gramatikal merupakan kalimat baku yang memenuhi kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Kalimat bahasa yang gramatikal setidaknya terdiri atas unsur subjek dan juga unsur predikat. Unsur subjek dan juga predikat sendiri saling bergantungan karena jika salah satu unsur tidak ada maka kalimat tidak akan memiliki makna.
Contoh dari kalimat yang memiliki unsur subjek dan predikat adalah sebagai berikut :

“Boy telah kehilangan semangat untuk meneruskan kuliah.”

Kalimat tersebut terdiri atas unsur subjek yaitu “Boy”, unsur predikat yaitu “kehilangan semangat”, dan juga unsur keterangan yaitu “untuk meneruskan kuliah”. Dalam tatanan kalimat bahasa indonesia jika unsur keterangan pada kalimat tersebut dihilangkan maka kalimat tersebut masih dapat diterima sebagai tatanan kalimat yang benar atau gramatikal.

Namun jika unsur subjek atau unsur predikatnya dihilangkan maka kalimat tersebut tidak memiliki makna.
Dengan kata lain, melalui beberapa uraian diatas kita juga harus memiliki kemampuan untuk memilih kata-kata yang akan digunakan, memiliki wawasan bahasa yang luas agar tercapai tujuan yang kita inginkan dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar.

III.    Penggunaan Kalimat dalam Bahasa

Seperti yang telah diuraikan di atas, maka kita harus mengerti pola kalimat yang baik dan benar atau gramatikal. Dengan hanya mengetahui beberapa unsur yang ada dalam kalimat tentu saja belum cukup, maka kita harus mengerti semua unsur yang terdapat dalam kalimat seperti yang telah dijelaskan diatas.
Berikut akan diuraikan beberapa unsur dalam kalimat agar suatu kalimat menjadi kalimat yang baik dan benar :

·        Unsur Subjek
Subjek dapat dikatakan sebagai pokok kalimat, hal itu dikarenakan karena unsur subjek merupakan unsur utama kalimat yang menentukan kejelasan makna dari suatu kalimat.
Fungsi lain dari unsur subjek adalah membentuk suatu kalimat, memperjelas makna dari suatu kalimat, dan juga menjadi pokok pikiran dari suatu kalimat.

Contoh :
·         Totok bermain gitar di kamar.
·         Mahasiswa gunadarma melaksanakan ujian utama.
·         Membaca menambah pengetahuan.

·       Unsur Predikat
Unsur predikat dalam suatu kalimat memiliki tujuan untuk membentuk suatu kalimat, menjadi unsur penjelas dari gagasan yang ingin diungkapkan dalam kalimat yang disampaikan, dan juga digunakan sebagai sebutan.

Contoh :
·         Rio keramas dengan shampoo.
·         Dindy membaca komik doraemon.
·         Ragil tidur di hotel.

·       Unsur Objek
Unsur objek dalam suatu kalimat bergantung pada jenis predikat. Jenis predikat yang memrlukan objek merupakan suatu kata kerja yang memiliki imbuhan.
Fungsi dari objek dalam suatu kalimat adalah membentuk kalimat dasar pada kalimat yang memiliki predikat yang merupakan kata kerja dengan imbuhan, dan juga memperjelas makna dari suatu kalimat.

Contoh :
·         Amdir mencuri pakaian tetangga.
·         Dindy membelikan sarung baru untuk pak haji.
·         Pak haji memarahi naringgo.

·       Unsur keterangan
Unsur keterangan dalam suatu kalimat berfungsi untuk memperjelas atau melengkapi informasi dalam kalimat. Tanpa unsur keterangan, maka informasi atau makna yang ingin disampaikan dari suatu kalimat menjadi tidak jelas.

Contoh :
·         Ragil pergi ke lombok.
·         Rio mencukur rambut menggunakan gunting.
·         Dindy bangun tidur pukul 1 pagi.

IV.   Fungsi Bahasa

Bahasa tentunya memiliki beberapa fungsi, berikut adalah beberapa fungsi dari bahasa :

·       Alat komunikasi

Dalam kehidupan sehari-hari salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik berkomunikasi secara lisan maupun tulisan, secara langsung maupun tidak langsung.

·       Alat untuk mengekspresikan diri

Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, bahasa juga dapat digunakan untuk mengekspresikan diri. Dengan mengekspresikan diri maka seseorang dapat menunjukkan jati diri yang sesungguhnya. Ekspresi juga dapat digunakan dalam berkomunikasi antar sesama.
Dengan bahasa yang dapat digunakan sebagai alat untuk berekspresi maka seseorang juga dapat menghasilkan suatu karya bahasa dalam berbagai macam bentuk, baik itu lagu, puisi, maupun cerita pendek, bahkan sebuah buku.

·       Alat untuk beradaptasi

Pada fungsi ini, maka fungsi bahasa erat kaitannya dengan bahasa sebagai alat komunikasi. Hal ini dikarenakan dengan berkomunikasi maka kita dapat dengan cepat beradaptasi dan juga masuk ke dalam suatu lingkungan sosial.

·        Alat Kontrol Sosial

Dalam hal ini, bahasa berbentuk dalam informasi dalam bentuk apapun. Baik itu dalam buku, ceramah agama atau dakwah, diskusi dalam suatu kelompok, iklan, acara televisi. Semua itu dapat membantu kita memperoleh suatu pandangan baru, sikap, dan juga prilaku yang akan diambil, dan juga belajar untuk menyiman dan mengerti pendapat orang lain. Dengan demikian bahasa juga memiliki fungsi sebagai alat kontrol sosial.

Senin, 07 Juli 2014

Dampak Positif dan Negatif Internet

Internet merupakan suatu hal yang sangat dekat sekali dengan manusia di era modern ini. Pengguna internet sekarang sudah mencakupi semua kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa. Internet sebagai sarana alat komunikasi, interaksi dll. Yang paling terkenal di era modern sekarang ini internet sebagai sarana Sosial Media. Dimana setiap orang dapat terhubung disemua penjuru dunia untuk saling berinteraksi dan saling mengenal. Karena internet sekarang sudah menyebar luas dan bisa diakses dengan mudah dan dimana saja. Itu sangat berdampak bagi penggunanya. Di bawah ini akan menjelaskan dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet didalam kehidupan sehari-hari :

Ø  Dampak Positif

Fungsi internet yang paling banyak dan umum digunakan oleh setiap pengguna internet  dapat berinteraski dan berkomunikasi dengan pengguna-pengguna social media lainnya dari seluruh dunia. Dengan semakin berkembangnya internet yang semakin pesat, internet dijadikan sebagai sumber informasi untuk berbagi tugas, informasi, dan refrensi-refrensi yang ingin orang kunjungi untuk keperluannya.

Sebagai sumber  mendapatkan penghasilan dari bisnis yang di lakukannya di internet dengan cara berdagang online dimana seorang konsumen tidak perlu pergi untuk ke lokasi si penjual. Dengan kemudahan pengaksesan internet sekarang, setiap pengguna internet bisa dengan mudah mendapatkan informasi yang ada di semua daerah. Pertukaran data dan tugas pun dapat dilakukan di internet ini dengan cepat dan mudah.

Ø  Dampak Negatif

Ketika internet digunakan sebagai tempat untuk melakukan kejahatan seperti, mengunjungi situs pornografi yang sangat bisa merusak akal dan pikiran manusia. Dari aspek bisnis, penipuan juga sering terjadi karena adanya kemudahan untuk melakukan transaksi tanpa bertatap muka, yang beujung dengan penipuan barang, harga dll.

Banyak juga orang jadi melupakan kehidupan normalnya seperti bermain dengan teman sebaya atau berkumpul bersama keluarga dan menghabiskan uang karna kecanduan akan internet untuk bermain game online. Dari bermain game online, seseorang bisa melakukan hacking atau suatu usaha untuk mencuri jaringan atau mencari kelemahan pada system jaringan tersebut untuk bermain game secara murah dan gratis. Bahkan ada yang memasuki sebuah jarinan secara illegal yang bertujuan untuk mencuri hingga menganti data-data yang ada dalam server jaringan tersebut.   



Minggu, 06 Juli 2014

Pengangguran dan Inflasi

1.       Pengangguran
Pengangguran  adalah suatu istilah untuk orang yang belum memiliki pekerjaan sama sekali, sedang mencari kerja, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran pada umumnya disebabkan karena jumlah angkatan  para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menampung para karyawan.
Pengangguran  menjadi masalah dalam perekonomian di Indonesia karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Jika seseorang mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru minimal untuk diri sendiri, itu akan berdampak positif bagi diri sendiri dan orang lain juga.

1.1. Jenis-Jenis Pengangguran

      1.       Pengangguran Normal 
golongan angkatan kerja yang betul-betul tidak mendapatkan pekerjaan karena pendidikan dan ketrampilan yang tidak memadai.
         
      2.       Pengagguran Terselubung
Golongan angkatan kerja yang melakukan pekerjaan tetapi hasilnya tidak  mencukupi kebutuhan.
      
      3.       Pengangguran terbuka
golongan angkatan kerja yang betul-betultidak mendapatkan kesempatan bekerja sehingga tidak mendapatkan penghasilan. Jenis pengangguran ini terbagi atas :
  1. Pengangguran friksional : pengangguran yang terjadi karena atas perubahan dan dinamika ekonomi
  2. Pengangguran musiman : pengangguran yang terjadi karena pergantian musim sehingga mempengaruhi jumlah pekerjaan yang tersedia di beberapa industri seperti sektor  pertanian
  3. Pengangguran konjungtural : pengangguran yang terjadi karena berkurangnya  permintaan barang dan jasa
  4. Pengangguran struktural : pengangguran yang muncul akibat perubahan struktur  ekonomi
  5. Pengangguran sukarela : pengangguran yang terjadi karena adanya orang yang sesungguhnya masih dapat bekerja tetap[I dengan sukarela dia tidak mau bekerja karena  mungkin sudah cukup dengan kekayaan yang dimiliki
  6. Pengangguran deflasioner : pengangguran yang disebabkan karena lowongan pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja
  7. Pengangguran teknologi : pengangguran yang disebabkan karena kemajuan teknologi yakni pergantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin


1.2. Penyebab Pengangguran

Berikut ini adalah penyebab terjadinya pengangguran yaitu:
               -          Penurunan Permintaan tenaga Kerja
               -          Kemajuan Teknologi
               -          Kelemahan pasar tenaga kerja 

1.3. Cara Mengatasinya
  • Mengatasi pengangguran friksional dan sukarela: 

  1. Menarik investor baru dengan cara deregulasi dan debiokratisasi  
  2. Memberikan bantuan pinjaman lunak dan bantuan lain untuk memacu kehidupan industri kecil.
  • Mengatasi pengangguran konjungtural : 

  1. Meningkatkan daya beli masyarakat  
  2. Mengatur bunga Bank agar tidak terlalu tinggi 

  • Mengatasi pengangguran struktural : 

  1. Menyediakan lapangan kerja  
  2. Mengadakan pelatihan tenaga kerja  
  3. Menarik investor 
  • Mengatasi pengangguran musiman : 

  1. Pelatihan ketrampilan lain selain bidang yang sudah digeluti  
  2. Menginformasikan lowongan kerja yang ada disektor lain kepada masyarakat

  • Mengatasi pengangguran deflasioner : 

  1. Pelatihan tenaga kerja  
  2. Menarik investor baru  

  • Mengatasi pengangguran teknologi : 

  1. Pengenalan teknologi yang ada sejak usia dini Pelatihan tenaga pendidik untuk menguasai teknologi baru yang harus disampaikan pada anak


2.       Inflasi
Secara umum Inflasi adalah suatu gejala naiknya harga secara terus-menerus (berkelanjutan) terhadap sejumlah barang. Kenaikan yang sifatnya sementara tidak dikatakan inflasi dan kenaikan harga terhadap satu jenis komoditi juga tidak dikatakan inflasi.

  
2.1. Jenis-jenis Inflasi

Jenis – jenis Inflasi adalah sebagai berikut :

  • Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun) Inflasi ringan adalah inflasi yang masih belum terlalu mengganggu keadaan ekonomi.
  • Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun) Inflasi sedang belum membahayakan kegiatan ekonomi, tetapi inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang mempunyai penghasilan yang tetap. 
  • Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun) Inflasi berat, inflasi ini sudah mengacaukan kondisi perekonomian. Pada kondisi inflasi berat ini orang cenderung menyimpang barang. Orang tidak mau untuk menabung karena bunga bank lebih rendah dari laju angkat inflasi.
  • Inflasi sangat berat atau Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun) Inflasi sangat berat atau Hiperinflasi. Inflasi jenis ini sudah mengacaukan kondisi perekonomian dan susah dikendalikan walaupun dengan tindakan moneter dan tindakan fiskal.
2.2.  Penyebab Inflasi

Faktor penyebab terjadinya inflasi adalah besarnya permintaan terhadap barang (berlebihnya likuiditas/uang sebagai alat tukar). Sementara, produksi serta distribusinya kurang. Apabila permintaan barang-barang selalu bertambah secara terus-menerus, sedangkan seluruh faktor-faktor produksi sudah sepenuhnya digunakan, maka hal inilah yang akan mengakibatkan kenaikan harga. Kenaikan harga yang secara terus-menerus inilah yang disebut inflasi.

2.3. CARA MENGATASI INFLASI

Inflasi tentunya harus diatasi dan untuk mengatasinya dapat dilakukan pemerintah dengan cara melakukan beberapa kebijakan yang menyangkut bidang moneter, fiskal dan kebijakan lain.
      
      1.       Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal.

      2.       Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah. Bentuk kebijakan seperti, melakukan pengurangan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan dan  Menaikkan pajak, karena akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang.

      3.       Kebijakan Lain
Kebijakan lain adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial pemerintah maupun jumlah uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif untuk mengatasi inflasi. Beberapa kebijakan lain itu seperti :


      a)      Sanering
      b)      Devaluasi
      c)       Menaikan hasil produksi.
      d)      Kebijakan upah
      e)      Pengawasan harga dan distribusi barang.



Daftar Pustaka :