Jumat, 21 Maret 2014

Teori Organisasi Umum - Sistem Perekonomian Di Indonesia

SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA.

Saat ini Negara Indonesia menggunakan system perekonomian Pancasila. Karna didalamnya mengandung makna demokrasi ekonomi yang dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Dan Demokrasi Ekonomi itu sendiri adalah suatu kegiatan yang di lakukan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat di dalam pengawasan pemerintah yang di pilih oleh rakyat. Pemerintah yang dipilih oleh rakyat sangat berkewajiban untuk meninkatkan kesejatheraan masyarakatnya.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.  Dan Negara harus sangat membantu dan mendukung setiap usaha dari warga negaranya dalam membangun perekonomian, karna yang dilakukan masyarakatnya adalah untuk Negara dan masyarakat lainnya.

Sejarah Perekonomian Indonesia

1.         Ekonomi Orde Lama (sebelum 1966)
Setelah kemerdekan Indonesia pada tahun 1945, keadaan ekonomi di Indonesia buruk. Akibat perang dunia ke II, perang revolusi dan akibat manajemen ekonomi makro yang sangat jelek. Ketika Indonesia menerapkan sistem politik demokrasi liberal, kekuasaan ada di tangan sejumlah partai politik dan sering terjadi konflik yang menyebabkan kehancuran perekonomian nasional. Untuk membiayai rekonstruksi ekonomi dan pembangunan Indonesia sangat membutuhkan dana yang cukup besar. Pada September 1965 terjadi kudeta G 30S PKI, yang meyebabkan terjadi perubahan politik yang sangat besar juga mengubah sistem ekonomi yang dianut Indonesia dari sosialis ke semi kapitalis yang mengakibatkan kesenjangan ekonomi semakin besar.

2.         Ekonomi Orde Baru (1966-1998)
Pada maret 1966 pemerintahan orde baru, perhatian lebih ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi dan sosial, dan juga pertumbuhan ekonomi yang berdasarkan sistem ekonomi terbuka sehingga dengan hasil yang baik membuat kepercayaan pihak barat terhadap prospek ekonomi Indonesia. Repelita terhadap perekonomian Indonesia cukup mengagumkan, terutama pada tingkat makro, pembangunan berjalan sangat cepat dengan laju pertumbuhan rata-rata pertahun yang relative tinggi. Keberhasilan pembangunan ekonomi di Indonesia disebabkan oleh kemampuan kabinet yang dipimpin presiden dalam menyusun rencana, strategi dan kebijakan ekonomi, juga pinjaman luar negeri terhadap proses pembangunan ekonomi Indonesia semakin besar. Akibat peningkatan pendapatan masyarakat, perubahan teknologi dan kebijakan Industrialisasi, ekonomi Indonesia mengalami perubahan struktur dari Negara agrarsi ke Negara semi industri.

3.         Ekonomi Orde Referensi (1998 sampai sekarang)
a.         Pemerintahan BJ Habibie (1998)
Sejak juli 1997 rupiah mulai tidak stabil dan mulai menggoncang perekonomian nasional. Pada oktober 1997 Indonesia meminta bantuan keuangan IMF, nilai tukar rupiah terus melemah, hal ini menyebabkan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang akhirnya juga memunculkan krisis politik ditandai dengan turunnya presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 digantikan oleh wakilnya BJ Habibie.
b.         Pemerintahan Abdurrahman Wahid / Gusdur (1999)
Ketidakstabilan politik dan sosial yan tidak kunjung surut selama pemerintahan Gusdur menaikkan tingkat country risk Indonesia. Hal ini ditambah semakin buruknya hubungan antara pemerintah Indonesia dengan IMF, membuat pelaku bisnis dan investor asing enggan melakukan kegiatan bisnis atau menanam modalnya di Indonesia. Akibatnya perekonomian nasional di era ini cenderung lebih buruk daripada pemerintahan Habibie bahkan bisa membawa Indonesia ke krisis kedua yang dampaknya jauh lebih krisis tahun 1997.
c.         Pemerintahan Megawati (2001)
Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati menghadapi keterpurukan kondisi ekonomi seperti tingkat suku bunga, inflasi saldo neraca pembayaran dan defisit APBN. Di masa ini direalisasikan berdirinya KPK, keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional. Pada pemerintahan Megawati di eranya kondisi makro ekonomi semakin membaik yakni inflasi, tingkat suku bunga turun, kurs rupiah stabil, stabilitas politik tercipta dan roda perekonomian dapat roda perekonomian dapat bergerak kembali.
d.         Pemerintahan SBY 2004 sampai sekarang
Kebijakan presiden SBY adalah mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan lain yaitu Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin, PNPM Mandiri dan Jamkesmas. Bank Indonesia menetapkan empat kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini, yakni BI rate, nilai tukar, operasi moneter dan kebijakan makroprudensial untuk pengelolaan likuiditas, serta makroprudensial lalu lintas modal.

Dasar Hukum Perekonomian Indonesia
Landasan perekonomian Indonesia adalah Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 dan pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagau berikut :
        Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;
  1. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
  2. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
  3. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Penjelasan menurut para tokoh – tokoh ekonomi di Indonesia
Pemikiran tokoh- tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :

A.     Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
         Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. Bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan
B.      Pemikiran Sumitro Djojohadikusumo
          Ekonomi bergantung dengan paham-ideologi yang dianut suatu Negara, Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di Wasington, menegaskan bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan usaha swasta.

http://herildagultom.blogspot.com/2011/03/sejarah-sistem-ekonomi-indonesia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar