Minggu, 22 Maret 2015

Penalaran Induktif

PENALARAN INDUKTIF

Penalaran Induktif adalah penalaran yang bisa kita lihat dari suatu kejadian khusus untuk melakukan pengamatan sehingga menghasilkan kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum. Dengan kata lain, kesimpulan yang sudah di dapat belum tentu juga benar hanya saja memiliki peluang benar. Karena kesimpulan tersebut merupakan suatu pernyataan.

Contoh penalaran induktif adalah :
Gitar akustik dipetik berbunyi, Gitar elektrik dipetik berbunyi, Bass dipetik berbunyi.
Kesimpulan : Semua alat musik yang dipetik pasti berbunyi.

Dalam penalaran induktif sangat membutuhkan banyak fakta-fakta (sampel) untuk membuat suatu kesimpulannya.

Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, dan klasifikasi:

1. GENERALISASI


Generalisasi adalah suatu kesimpulan yang bersifat umum dari premis yang bersifat khusus.
Contoh :

  • Sayyidina Umar bin Khatab adalah sahabat Nabi Muhammad, dan beliau memiliki Ilmu Agama yang tinggi.
  • Sayyidina Ali bin Abu Thalib adalah sahabat Nabi Muhammad, dan beliau memiliki Ilmu Agama yang tinggi.
  • Generalisasi: Semua Sahabat Nabi Muhammad memiliki Ilmu Agama yang tinggi.

Jenis – Jenis Generalisasi :
  • Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif

Generalisasi dimana semua kejadian  yang bersangkutan dalam penyimpulan diselidiki.
Contoh :  Pasien rumah sakit.

  • Generalisasi Dengan Loncatan Induktif

Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian kejadian yang diselidiki.
Contoh : Hampir seluruh pria di Indonesia merokok.  

2. ANALOGI

Analogi adalah Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat  yang sama. Dalam analogi kita hanya memperhatikan persamaannya saja, tanpa melihat perbedaannya. Jadi,kesimpulan yang akan diperoleh didasarkan pada persamaan diantara dua hal yang berbeda.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
  • Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
  • Meramalkan kesamaan
  • Menyingkapkan kekeliruan
  • Klasifikasi

Contoh analogi : Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.

3. KAUSAL

Hubungan kausal adalah penalaran yang dihasilkan dari suatu sebab yang saling berhubungan.
Dalam hubungan kausal ini, ada tiga hubungan antar masalah yaitu sebagai berikut:

  • Sebab akibat = Hujan yang sangat deras membuat Jakarta mengalami banjir.

  • Akibat sebab = Sukwir tidak lolos audisi dikarenakan tidak tampil secara maximal.

  • Akibat-akibat = Ruty melihat tidak ada mahasiswa yang berada diluar kelas, ia langsung menyimpulkan mahasiswa sudah masuk kelas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar