PENALARAN INDUKTIF
Penalaran Induktif adalah penalaran yang bisa kita lihat dari suatu
kejadian khusus untuk melakukan pengamatan sehingga menghasilkan kesimpulan
atau pengetahuan yang bersifat umum. Dengan kata lain, kesimpulan yang sudah di
dapat belum tentu juga benar hanya saja memiliki peluang benar. Karena
kesimpulan tersebut merupakan suatu pernyataan.
Contoh penalaran
induktif adalah :
Gitar akustik dipetik
berbunyi, Gitar elektrik dipetik berbunyi, Bass dipetik berbunyi.
Kesimpulan : Semua alat musik yang dipetik pasti berbunyi.
Dalam penalaran induktif
sangat membutuhkan banyak fakta-fakta (sampel) untuk membuat suatu
kesimpulannya.
Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi,
analogi, dan klasifikasi:
1. GENERALISASI
Generalisasi adalah suatu kesimpulan yang bersifat
umum dari premis yang bersifat khusus.
Contoh :
- Sayyidina Umar bin Khatab adalah sahabat Nabi Muhammad, dan beliau memiliki
Ilmu Agama yang tinggi.
- Sayyidina Ali bin Abu Thalib adalah sahabat Nabi Muhammad, dan beliau
memiliki Ilmu Agama yang tinggi.
- Generalisasi: Semua Sahabat Nabi Muhammad memiliki Ilmu Agama yang
tinggi.
Jenis – Jenis Generalisasi :
- Generalisasi
Tanpa Loncatan Induktif
Generalisasi dimana semua kejadian yang bersangkutan dalam penyimpulan
diselidiki.
Contoh : Pasien rumah
sakit.
- Generalisasi
Dengan Loncatan Induktif
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian
kejadian yang diselidiki.
Contoh : Hampir seluruh pria di Indonesia merokok.
2. ANALOGI
Analogi adalah Cara penarikan penalaran dengan membandingkan
dua hal yang memiliki sifat yang sama.
Dalam analogi kita hanya memperhatikan persamaannya saja,
tanpa melihat perbedaannya. Jadi,kesimpulan yang akan diperoleh didasarkan pada
persamaan diantara dua hal yang berbeda.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
- Membandingkan beberapa orang yang memiliki
sifat kesamaan
- Meramalkan kesamaan
- Menyingkapkan kekeliruan
- Klasifikasi
Contoh analogi : Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak
berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia
apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu
merunduk.
3. KAUSAL
Hubungan kausal adalah penalaran yang dihasilkan
dari suatu sebab yang saling berhubungan.
Dalam hubungan kausal ini, ada tiga hubungan antar masalah
yaitu sebagai berikut:
- Sebab akibat = Hujan yang sangat deras membuat Jakarta mengalami banjir.
- Akibat sebab = Sukwir tidak lolos audisi dikarenakan tidak tampil secara
maximal.
- Akibat-akibat = Ruty melihat tidak ada mahasiswa yang berada diluar kelas,
ia langsung menyimpulkan mahasiswa sudah masuk kelas.