Kamis, 10 Januari 2013

Strategi Mengajar Untuk Memotivasi Anak Dalam Menempuh Pendidikan

Abstraksi
Di dalam proses suatu pembelajaran untuk perubahan konseptual, seorang pendidik harus memahami pentingnya faktor-faktor dan dampak yang mempengaruhi motivasi anak untuk belajar, termasuk kepribadian yang dapat diterima, sehingga mereka dapat mengikuti proses pembelajaran dengan lebih baik dan bermutu. Cara mempermudah mejalankan strategi untuk memotivasi anak, Seorang pendidik minimal memiliki kepribadian yang unik seperti, kedekatan serta berusaha untuk memahami dan menghargai potensi anak didik dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar.

BAB I

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan pergeseran makna pembelajaran, dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator dan kreator.
Keberadaan seorang guru dalam suatu sekolah tidaklah dapat disangka lagi, karena tanpa guru sekolah tidak akan dapat melaksanakan proses pembelajaran. Namun peran guru tidaklah hanya berhenti sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu saja, karena tanpa adanya peran sebagai motivator maka sia-sialah peran guru sebagai sosok yang melakukan transfer ilmu.
Salah satu indikator keberhasilan pendidikan secara mikro di tataran pembelajaran level kelas adalah tatkala seorang guru mampu membangun motivasi belajar para siswanya. Jika siswa-siswa itu dapat ditumbuhkan motivasi belajarnya, maka sesulit apa pun materi pelajaran atau proses pembelajaran yang diikutinya niscaya mereka akan menjalaninya dengan "enjoy".
Motivasi belajar dapat meningkat apabila guru membangkitkan minat siswa, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran, menyatakan harapan dengan jelas, dan memberikan umpan balik (feed back) dengan sering dan segera.

1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud strategi ?
2. Apa pengertian dari motivasi ?
3. Srtategi apa saja yang harus dilakukan untuk membangun motivasi dalam proses pembelajaran ?

1.3. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami tindakan yang dapat membuat semua anak didik menjadi termotivasi untuk belajar dan berprestasi di bidang yang dia sukai.



BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Strategi Dalam Proses Pembelajaran


Strategi ialah upaya untuk melakukan sesuatu dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu dengan sangat matang agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau dicapai. Strategi dalam pembelajaran ialah tahapan-tahapan yang harus dilakukan agar tujuan pembelajaran tercapai.
Sebagai seorang pengajar, kita mesti mengetahui trik dan tips seputar strategi mengajar anak didik. Dan saat ini pengajar dituntut untuk profesional dalam menjalankan tugas mengajarnya dengan baik.
Sebenarnya ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut :
  • Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
  • Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan masyarakat.
  • Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
  • Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan  belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Kiat-kiat dalam mengajar

Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam pembicaraan ini dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai masalah dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu: Pendekatan Individual, kelompok, bervariasi, edukatif, pengalaman, pembiasaan, emosional, rasional, fungsional, keagamaan, Kebermaknaan.

Kedudukan, Pemilihan dan Penentuan Metode dalam Pengajaran

Kedudukan metode mencakup: kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sementara faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika melakukan pemilihan dan penentuan metode adalah nilai strategi metode, efektivitas penggunaan metode, pentingnya pemilihan dan penentuan metode, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pengajaran (anak didik, tujuan, situasi, fasilitas, pengajar).
Keberhasilan Belajar Mengajar

Suatu proses belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila Tujuan Instruksional Khususnya dapat tercapai. Untuk mengetahui tercapai tidaknya Tujuan Instruksional Khususnya itu, pengajar perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada anak didiknya.
Indikator keberhasilan dapat terlihat pada poin-poin berikut:
  • Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
  • Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus Tujuan Instruksional Khususnya telah dicapai oleh anak didik, baik secara individual maupun kelompok.
Untuk mendukung keberhasilan strategi belajar mengajar, maka harus memperhatikan Media Sumber, Teknik Mendapatkan Umpan Balik, Pengembangan Variasi Mengajar, dan Pengelolaan Kelas.

Beberapa Metode dalam Mengajar
  • Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode-metode mengajar mencakup:
  • Metode Proyek; yaitu cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
  • Metode Eksperimen; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
  • Metode Tugas dan Resitasi; yaitu metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
  • Metode Diskusi; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
  • Metode Sosiodrama; yaitu mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
  • Metode Demonstrasi; cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
  • Metode Problem Solving; yaitu menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
  • Metode Karya Wisata; yaitu mengajak siswa belajar keluar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain.
  • Metode Tanya Jawab; yaitu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
  • Metode Latihan; yaitu suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
  • Metode Ceramah; yaitu cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.
B. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan atau aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseoarang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan, dan didalam motivasi tersebut terdapat tiga komponen yakni motivasi itu diawali terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dukungan yang dapat mendorong ataupun membangkitkan suasana hati seseorang agar orang tersebut mau melakuakan apa yang akan ia kerjakan.

Strategi Untuk Memotivasi

Bagi guru ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, diantaranya:

·  Menjelaskan tujuan belajar mengajar kepeserta didik.
Pada permulaan belajar mengjar seharusnya terlebih dahulu menjelaskankepada siswa kepada tujuan instruksi khusus yang akan dicapai. Semakin jelas tujuan maka semakin besar pula motivasi dalam belajar.
·  Hadiah
Dengan memberi hadiah kepada siswa yang berprestasi, maka akan memacu semangat mereka untuk belajar lebih giat. Dan siswa yang kurang berprestasi pastinya ia akan berusaha agar ia bisa berprestasi seperti temannya.
·  Kompetensi 
Guru mengadakan kompetensi diantara siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan demikian antara siswa satu dengan yang lain akan ada suatu kompetensi secara sehat, masing- masing akan berusaha membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi siswa yang berprestasi.
·  Pujian
Tidak semua pujian akan membangkitkan atau memotivasi siswa. Namun sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian agar terus termotivasi dalam belajar.
·  Hukuman
Guru dapat memberikan hukuman. Dengan adanya hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar berlangsung. Hukuman ini diberikan dengan harapan siswa dapat merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
Bagi orang tua memberi motivasi pada anak dapat dilakukan dengan cara:
·  Memberi rasa nyaman
Anak dapat belajar dengan baik apabila ia merasa nyaman dengan lingkungannya. Rasa nyaman bukan hanya karena ruangan yang sejuk atau indah. Tetapi rasa nyaman yang ia peroleh ketika ia di dalam keluarga. Bdengan demikian anak akan termotivasi untuk berlajar.
·  Beri Kebebasan
Anak akan lebih senang jika ia belajar sesuai dengan kehendaknya (tanpa suruhan atau paksaan). Jadi, biarkan anak untuk berbuat sesuai apa yang ia kehendaki asal tidak melampaui batas.
Dengan cara seperti itu, kitra dapat memberikan suatu pelajaran tanpa harus menyuruh anak belajar. Dengan sendirinya, berarti ia telah belajar mandiri.
·  Beri Perhatian
Kita tahu anak akan senang jika diberi perhatian. Perhatian yang dimaksudkan bukanlah suatu perhatian yang berlebihan. Tetapi perhatian yang dimaksud adalah kita dapat menanyakan anak tentang aktivitas kesehariannya. Misalnya akltivitas saat ia di sekolah. Dengan demikian anak akan berusaha menceritakan aktivitas yang telah ia lalui. Secara tidak langsung, itu akan membuat anak belajar mengingat. Dilain sisi anak akan merasa senang, karena orang tuanmya perhatian pada dirnya.

C. Strategi membangun motivasi dalam proses pembelajaran

1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.

2. Membangkitkan minat siswa
Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar, dengan cara hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa (berkaitan dengan life skill).

3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut.

4. Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa
Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan.

5. Berikan penilaian
Bagi sebagian Peserta didik nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya.

6. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.
Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

7. Ciptakan persaingan dan kerja sama
Guru harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antara kelompok maupun antarindividu. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik.

Masalah motivasi adalah masalah/faktor yang penting bagi peserta didik. Apakah artinya anak didik - mahasiswa pergi sekolah/kuliah tanpa motivasi untuk belajar. Hanya saja tentang motivasi, memang sangat bervariasi dari segi tinggi rendahnya maupun jenisnya, macamnya, maka tugas guru adalah mengkondisikan potensi motive itu untuk terkonsentrasi pada belajar.

Adapun ungkapan motivasi terendah meningkat pada tingkatan yang tinggi oleh Abraham Maslow di antaranya, motivasi yang berakar pada kebutuhan untuk mewujudkan diri, ingin mengembangkan diri sesuai dengan bakat, hal-hal yang berhubungan dengan penambahan ilmu pengetahuan, status sosial dan perbuatan pribadi. Maka setiap guru/dosen berusaha untuk menerapkan prinsip-prinsip motivasi di atas dalam proses pembelajaran, mengingat kunci untuk mengkondisikan siswa/mahasiswa dalam pembelajaran adalah guru/dosen.

Keempat kondisi motivasional tersebut dijelaskan sebagai berikut:
  1.         Attention (perhatian)
  2.          Relevance (relevansi)
  3.          Confidence (kepercayaan diri)
  4.          Satisfaction (kepuasan) Atau ARSC model


Ada beberapa cara untuk menumbuhkam motivasi, diantaranya :
a.       Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.

b.      Menjelaskan secara kongkrit kepada anak didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran.

c.       Memberi gambaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik.

d.      Membentuk kebiasaan belajar yang baik,

e.       Membantu kesulitan belajar secara individu/kelompok.

f.       Menggunakan metode yang bervariasi.

Perhatian dari siswa sangatlah penting, guna terciptanya suasanan belajar yang baik. Ada beberapa strategi untuk merangsang minat perhatian siswa, yaitu :

a.       Gunakan metode penyampaian yang bervariasi ( diskusi kelompok, bermain peran, simulasi, curah pendapat, demontrasi, studi kasus).

b.      Gunakan media (transparasi, film, video tape) untuk melengkapi penyampaian,

c.       Bila dirasa tepat gunakan humor dalam menyampaikan pembelajaran

d.      Gunakan peristiwa nyata, anekdot dan contoh-contoh untuk memperjelas konsep yang digunakan.

e.       Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan siswa.

Model belajar aktif menciptakan gabungan yang paling bagus untuk peserta didik sekarang. Agar lebih efektif, pendidik hendaknya menggunakan hal-hal sebagai berikut:

a.       Diskusi kelompok kecil dan proyek (penelitian).

b.      Presentasi kelas dan berdebat

c.       Latihan pengalaman, pengalaman lapangan

d.      Simulasi dan studi kasus

  
BAB 3
Penutup

Kesimpulan
Dengan Strategi dan metode belajar yang baik dan mudah di pahami, anak didik akan menjadi termotivasi untuk lebih giat dan lebih tekun untuk belajar, supaya apa yang dia cita – citakan dapat tercapai. dan dengan strategi dan metode yang baik, anak didik bisa dengan mudah mendapatkan ilmu dan memahami ilmu yang sudah ia terima.


Daftar pustaka
http://tirman.wordpress.com/motivasi-dalam-pembelajaran/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar