Abstraksi
Di
dalam proses suatu pembelajaran untuk perubahan konseptual, seorang pendidik harus
memahami pentingnya faktor-faktor dan dampak yang mempengaruhi motivasi anak untuk
belajar, termasuk kepribadian yang dapat diterima, sehingga mereka dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan lebih baik dan bermutu. Cara mempermudah mejalankan
strategi untuk memotivasi anak, Seorang pendidik minimal memiliki kepribadian
yang unik seperti, kedekatan serta berusaha untuk memahami dan menghargai potensi
anak didik dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar.
BAB I
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan pergeseran makna
pembelajaran, dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher
oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student oriented),
maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah
satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator dan kreator.
Keberadaan seorang guru dalam
suatu sekolah tidaklah dapat disangka lagi, karena tanpa guru sekolah tidak
akan dapat melaksanakan proses pembelajaran. Namun peran guru tidaklah hanya
berhenti sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu saja, karena tanpa
adanya peran sebagai motivator maka sia-sialah peran guru sebagai sosok yang
melakukan transfer ilmu.
Salah satu indikator keberhasilan
pendidikan secara mikro di tataran pembelajaran level kelas adalah tatkala
seorang guru mampu membangun motivasi belajar para siswanya. Jika siswa-siswa
itu dapat ditumbuhkan motivasi belajarnya, maka sesulit apa pun materi
pelajaran atau proses pembelajaran yang diikutinya niscaya mereka akan
menjalaninya dengan "enjoy".
Motivasi belajar dapat meningkat
apabila guru membangkitkan minat siswa, memelihara rasa ingin tahu mereka,
menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran, menyatakan harapan dengan
jelas, dan memberikan umpan balik (feed back) dengan sering dan segera.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud strategi ?
2. Apa pengertian dari motivasi ?
3. Srtategi apa saja yang harus dilakukan untuk membangun motivasi dalam proses pembelajaran ?
1.3. Tujuan
2. Apa pengertian dari motivasi ?
3. Srtategi apa saja yang harus dilakukan untuk membangun motivasi dalam proses pembelajaran ?
1.3. Tujuan
Untuk
mengetahui dan memahami tindakan yang dapat membuat semua anak didik menjadi
termotivasi untuk belajar dan berprestasi di bidang yang dia sukai.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengertian Strategi Dalam Proses Pembelajaran
Strategi ialah upaya untuk melakukan
sesuatu dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu dengan sangat matang agar
sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau dicapai. Strategi dalam pembelajaran
ialah tahapan-tahapan yang harus dilakukan agar tujuan pembelajaran tercapai.
Sebagai seorang pengajar, kita mesti
mengetahui trik dan tips seputar strategi mengajar anak didik. Dan saat ini pengajar
dituntut untuk profesional dalam menjalankan tugas mengajarnya dengan baik.
- Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
- Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan masyarakat.
- Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
- Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Kiat-kiat dalam mengajar
Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam
pembicaraan ini dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai
masalah dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu: Pendekatan Individual,
kelompok, bervariasi, edukatif, pengalaman, pembiasaan, emosional, rasional,
fungsional, keagamaan, Kebermaknaan.
Kedudukan, Pemilihan dan Penentuan Metode dalam
Pengajaran
Kedudukan
metode mencakup: kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, strategi
pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sementara faktor-faktor
yang harus diperhatikan ketika melakukan pemilihan dan penentuan metode adalah
nilai strategi metode, efektivitas penggunaan metode, pentingnya pemilihan dan
penentuan metode, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode
pengajaran (anak didik, tujuan, situasi, fasilitas, pengajar).
Keberhasilan Belajar Mengajar
Suatu proses belajar mengajar
dinyatakan berhasil apabila Tujuan Instruksional Khususnya dapat tercapai.
Untuk mengetahui tercapai tidaknya Tujuan Instruksional Khususnya itu, pengajar
perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada anak
didiknya.
Indikator
keberhasilan dapat terlihat pada poin-poin berikut:
- Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
- Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus Tujuan Instruksional Khususnya telah dicapai oleh anak didik, baik secara individual maupun kelompok.
Untuk
mendukung keberhasilan strategi belajar mengajar, maka harus memperhatikan
Media Sumber, Teknik Mendapatkan Umpan Balik, Pengembangan Variasi Mengajar,
dan Pengelolaan Kelas.
Beberapa Metode dalam Mengajar
- Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode-metode mengajar mencakup:
- Metode Proyek; yaitu cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
- Metode Eksperimen; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
- Metode Tugas dan Resitasi; yaitu metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
- Metode Diskusi; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
- Metode Sosiodrama; yaitu mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
- Metode Demonstrasi; cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
- Metode Problem Solving; yaitu menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
- Metode Karya Wisata; yaitu mengajak siswa belajar keluar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain.
- Metode Tanya Jawab; yaitu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
- Metode Latihan; yaitu suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
- Metode Ceramah; yaitu cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.
B. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari
kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada didalam diri
seseorang untuk melakukan kegiatan atau aktivitas tertentu demi tercapainya
suatu tujuan. motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseoarang yang
ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan, dan didalam motivasi tersebut terdapat tiga komponen yakni
motivasi itu diawali terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya
feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah suatu dukungan yang dapat mendorong ataupun membangkitkan suasana hati
seseorang agar orang tersebut mau melakuakan apa yang akan ia kerjakan.
Strategi Untuk Memotivasi
Bagi guru ada beberapa strategi yang bisa digunakan
oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, diantaranya:
· Menjelaskan tujuan belajar mengajar kepeserta didik.
Pada permulaan belajar mengjar
seharusnya terlebih dahulu menjelaskankepada siswa kepada tujuan instruksi
khusus yang akan dicapai. Semakin jelas tujuan maka semakin besar pula motivasi
dalam belajar.
· Hadiah
Dengan memberi hadiah kepada siswa
yang berprestasi, maka akan memacu semangat mereka untuk belajar lebih giat.
Dan siswa yang kurang berprestasi pastinya ia akan berusaha agar ia bisa
berprestasi seperti temannya.
· Kompetensi
Guru mengadakan kompetensi diantara
siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan demikian antara siswa satu
dengan yang lain akan ada suatu kompetensi secara sehat, masing- masing akan
berusaha membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi siswa yang berprestasi.
· Pujian
Tidak semua pujian akan
membangkitkan atau memotivasi siswa. Namun sudah sepantasnya siswa yang
berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian agar terus termotivasi
dalam belajar.
· Hukuman
Guru dapat memberikan hukuman.
Dengan adanya hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses
belajar mengajar berlangsung. Hukuman ini diberikan dengan harapan siswa dapat
merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
Bagi orang tua memberi motivasi pada anak dapat
dilakukan dengan cara:
· Memberi rasa nyaman
Anak dapat belajar dengan baik
apabila ia merasa nyaman dengan lingkungannya. Rasa nyaman bukan hanya karena
ruangan yang sejuk atau indah. Tetapi rasa nyaman yang ia peroleh ketika ia di
dalam keluarga. Bdengan demikian anak akan termotivasi untuk berlajar.
· Beri Kebebasan
Anak akan lebih senang jika ia
belajar sesuai dengan kehendaknya (tanpa suruhan atau paksaan). Jadi, biarkan
anak untuk berbuat sesuai apa yang ia kehendaki asal tidak melampaui batas.
Dengan cara seperti itu, kitra dapat memberikan suatu
pelajaran tanpa harus menyuruh anak belajar. Dengan sendirinya, berarti ia
telah belajar mandiri.
· Beri Perhatian
Kita tahu anak akan senang jika
diberi perhatian. Perhatian yang dimaksudkan bukanlah suatu perhatian yang berlebihan.
Tetapi perhatian yang dimaksud adalah kita dapat menanyakan anak tentang
aktivitas kesehariannya. Misalnya akltivitas saat ia di sekolah. Dengan
demikian anak akan berusaha menceritakan aktivitas yang telah ia lalui. Secara
tidak langsung, itu akan membuat anak belajar mengingat. Dilain sisi anak akan
merasa senang, karena orang tuanmya perhatian pada dirnya.
C. Strategi membangun motivasi
dalam proses pembelajaran
1. Memperjelas tujuan yang ingin
dicapai
Tujuan
yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman
siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar
yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.
2. Membangkitkan minat siswa
Siswa
akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh
sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam
mengembangkan motivasi belajar, dengan cara hubungkan bahan pelajaran yang akan
diajarkan dengan kebutuhan siswa (berkaitan dengan life skill).
3. Ciptakan suasana yang
menyenangkan dalam belajar
Siswa
hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana yang
menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut.
4. Berilah pujian yang wajar
terhadap setiap keberhasilan siswa
Motivasi
akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang wajar
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan.
5. Berikan penilaian
Bagi
sebagian Peserta didik nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar.
Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat
mungkin mengetahui hasil kerjanya.
6. Berilah komentar terhadap
hasil pekerjaan siswa.
Komentar
yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
7. Ciptakan persaingan dan kerja
sama
Guru
harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antara
kelompok maupun antarindividu. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik.
Masalah
motivasi adalah masalah/faktor yang penting bagi peserta didik. Apakah artinya
anak didik - mahasiswa pergi sekolah/kuliah tanpa motivasi untuk belajar. Hanya
saja tentang motivasi, memang sangat bervariasi dari segi tinggi rendahnya
maupun jenisnya, macamnya, maka tugas guru adalah mengkondisikan potensi motive
itu untuk terkonsentrasi pada belajar.
Adapun
ungkapan motivasi terendah meningkat pada tingkatan yang tinggi oleh Abraham
Maslow di antaranya, motivasi yang berakar pada kebutuhan untuk mewujudkan
diri, ingin mengembangkan diri sesuai dengan bakat, hal-hal yang berhubungan
dengan penambahan ilmu pengetahuan, status sosial dan perbuatan pribadi. Maka
setiap guru/dosen berusaha untuk menerapkan prinsip-prinsip motivasi di atas
dalam proses pembelajaran, mengingat kunci untuk mengkondisikan siswa/mahasiswa
dalam pembelajaran adalah guru/dosen.
Keempat
kondisi motivasional tersebut dijelaskan sebagai berikut:
- Attention (perhatian)
- Relevance (relevansi)
- Confidence (kepercayaan diri)
- Satisfaction (kepuasan) Atau ARSC model
Ada
beberapa cara untuk menumbuhkam motivasi, diantaranya :
a.
Membangkitkan
dorongan kepada anak didik untuk belajar.
b.
Menjelaskan
secara kongkrit kepada anak didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran.
c.
Memberi
gambaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehingga dapat merangsang
untuk mendapat prestasi yang lebih baik.
d.
Membentuk
kebiasaan belajar yang baik,
e.
Membantu
kesulitan belajar secara individu/kelompok.
f.
Menggunakan
metode yang bervariasi.
Perhatian
dari siswa sangatlah penting, guna terciptanya suasanan belajar yang baik. Ada
beberapa strategi untuk merangsang minat perhatian siswa, yaitu :
a.
Gunakan
metode penyampaian yang bervariasi ( diskusi kelompok, bermain peran, simulasi,
curah pendapat, demontrasi, studi kasus).
b.
Gunakan
media (transparasi, film, video tape) untuk melengkapi penyampaian,
c.
Bila
dirasa tepat gunakan humor dalam menyampaikan pembelajaran
d.
Gunakan
peristiwa nyata, anekdot dan contoh-contoh untuk memperjelas konsep yang
digunakan.
e.
Gunakan
teknik bertanya untuk melibatkan siswa.
Model
belajar aktif menciptakan gabungan yang paling bagus untuk peserta didik
sekarang. Agar lebih efektif, pendidik hendaknya menggunakan hal-hal sebagai
berikut:
a.
Diskusi
kelompok kecil dan proyek (penelitian).
b.
Presentasi
kelas dan berdebat
c.
Latihan
pengalaman, pengalaman lapangan
d.
Simulasi
dan studi kasus
BAB
3
Penutup
Kesimpulan
Dengan
Strategi dan metode belajar yang baik dan mudah di pahami, anak didik akan
menjadi termotivasi untuk lebih giat dan lebih tekun untuk belajar, supaya apa
yang dia cita – citakan dapat tercapai. dan dengan strategi dan metode yang
baik, anak didik bisa dengan mudah mendapatkan ilmu dan memahami ilmu yang
sudah ia terima.
Daftar pustaka
http://tirman.wordpress.com/motivasi-dalam-pembelajaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar